![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidB-FqkU7rIDSSh9Hz08e4dOjq_XENb0kapmOUBxkrE0w1TC-WDdV1dcDjzXHjasruYjeTd5eIfwMbBwNL__6alReHJ07i6gjZWS0NZWRkcDhUR9mrTpt6eDW694nP-1V3JtNxfR24J0eb/s1600/Ipb.jpg)
Pertama, marilah kita tengok sejarah daari IPB. Menurut sumber yang saya baca dan saya ketahui, IPB didirikan pada tahun 1 September 1963. Sejarah perkembangan IPB memiliki beberapa tahapan, yaitu tahapan embrional (persiapan) pada tahun 1941-1963) dilanjutkan tahap pelahiran dan pertumbuhan pada tahun 1963 hingga tahn 1975 yang merupakan tahap dimana IPB telah berdiri secara sah. Tahap yang ketiga adalah tahap pendewasaan (1975-2000), dan tahap implementasi otonomi IPB (2000-2005) dan tahap IPB berbasis Badan Hukum Milik Negara (BHMN) pada tahun 2006. Pada tahun 2007,IPB direncanakan menjadi universitas riset.
Pada awalnya, IPB merupakan bagian dari UI(Universitas Indonesia) yang berada di Bogor dan memiliki 2 fakultas. Kemudian, ketika IPB berdiri, 2 fakultas dikembangkan menjadi 5 fakultas yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Kehutanan. Sekarang, IPB telah memiliki banyak fakultas yang mencakup berbagai bidang.
Di IPB, mahasiswa dapat mempelajari tentang berbagai ilmu yang berhubungan dengan pertanian dan cabang – cabangnya, diantaranya yang saya ketahui yaitu Agribisnis, Kedokteran Hewan, Teknologi Pertanian, Ilmu Gizi, dan masih banyak yang lain. Jadi, jangan memikirkan jika di IPB yang bertitel pertanian mahasiswa hanya belajar di swah dan mengurusi yang ada di sawah. Namun mahasiswa IPB lebih mempelajari bagaimana agar pertanian di Indonesia bisa lebih berkembang.
Untuk urusan prestasi, mahasiswa IPB tidak usah diragukan lagi kemampuannya. Beberapa hasil yang nyata antara lain :
1. penemuan pemanfaatan tembakau untuk non rokok(antiseptik) oleh Riska Ayu Purnamasari, Pratiwi Eka Puspita, Dhaniar Astri, Rinda Fadzila, dan Ahmad Jaelani Manurung. Tim ini dibimbing oleh Dr Suryani,MSc.
2. Ahmad Mupahir, Dede Permana, Ratih Kemala Dewi, Jun Harbi, dan Pipin Urip Kurniasih memanfaatkan limbah biji karet sebagai bahan baku keripik.
3. Fauziah Nur Annisa, Septian Suhandono dan Yani Mulyani meraih juara I Lomba Inovasi Teknologi Lingkungan ( FTSL) di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya pada April 2011 dengan karyanya yaitu pembuatan Biotoilet dari limbah penglahan agar – agar dan sekam padi di daerah bencana.
4. Ali Zum Mashar, seorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), berhasil menemukan mikroba BIOP 2000Z yang dapat mengembalikan kondisi kesuburan tanah. Ia memperoleh Hak Kekayaan Intelektual Luar Biasa atas penemuan ini.
5. Dan masih banyak lagi prestasi dari seluruh civitas akademika IPB yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Dengan berbagai prestasi yang dicapai, tidak heran jika IPB sudah menjadi primadona bagi sebagian siswa untuk melanjutkan kegiatan akademiknya di IPB dan meraih cita – citanya. Jadi, kalau sudah banyak buktinya, tunggu apa lagi. AYO PILIH IPB!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar